Jumat, 16 November 2012

Sisi Lain


Saya senang memperhatikan orang-orang di sekitar saya. Melihat sisi lain dari tiap orang. Mencurinya. Tentu saja. Dan saya pun mengambil kesimpulan secara sepihak. Diam-diam.

Suatu kali di entah sobekan koran, di tempelan dinding, status orang, atau twit teman pernah saya baca suatu kalimat yang menarik (bagi saya). Bunyinya seperti ini kira-kira, “seseorang paling tidak memiliki tiga kepribadian yang berbeda-beda, yaitu ketika ia sedang bersama keluarganya, teman-temannya, dan orang yang dicintainya.”
Dan saya percaya itu.

Emmm… salah satu hal yang sampai sekarang  masih terdengar aneh di kuping saya adalah ketika seseorang berbicara dengan orang lain, ia menyebut dirinya dengan namanya sendiri. Bukan dengan sebutan aku, saya, gue, awak, dsb. Di telinga saya itu terdengar menyeba…. Emm, aneh. Menurut saya hal ini (menyebutkan nama untuk diri sendiri) hanya berlaku ketika saya berbicara dengan keluarga saya atau dengan anak kecil.

Kebayang nggak sih kalau tiba-tiba saya ngobrol sama temen dengan kalimat seperti ini, “Hai Tri… Kamu kemana aja? Tadi malem Cenit ketemu Yoyo loh, lagi jalan sama mba Dinta.”

Atau,” Ayu, mau beli makan ya? Cenit nitip nasi goreng pedes doong. Dibungkus yaa…”

Berasa mau ngegampar diri sendiri.

Manja. Kekanak-kanakan. Sok imut.

Tapi hal ini akan berbeda kesannya bila saya mendengar pelafalan nama itu ketika seseorang berbicara dengan orang tuanya, kakek, nenek, keponakannya, atau yang penting orang-orang terdekatnya. Kesannya sama-sama childish sih, tapi wajar kan? Karena dia sedang berbicara dengan orang tuanya. Okay, just my opinion. Dan saya masih melakukan ini….. muehehe.

Dan menurut saya, hal itu justru terdengar so sweet. Sekalipun dia cowok. Sisi lain. Meskipun si cowok  nyebelin, sok ganteng, sok baik kalau lagi sama temen-temennya, tapi kalau dia menyebutkan namanya ketika berbicara dengan orang tuanya, itu tetep terdengar ‘manis’ di telinga saya. Haha :D

Jadi, siap-siap kena lirikan dan senyuman sinis saya aja kalau dengan sengaja menyebutkan nama kamu sendiri dengan sok imut di hadapan saya. Padahal, nggak ngaruh juga kali yaa….

Yaa setiap orang pasti punya sisi lain yang kadang tak terlihat. Dan ketika kita ingin memunculkan sisi lain itu, harus lah kita tau waktu, tempat, dan dengan siapa kita sedang berhadapan.
J

2 komentar:

  1. hahaha...tapi ayu gak seperti itu kan cenit??

    BalasHapus
    Balasan
    1. emm, kalo ayu yang ngomong nggak papa kok, cenit nggak keberatan. Kapan nih main ke kosan cenit lagi? :3

      *ketilep di samudera hindia*

      Hapus