Senin, 26 November 2012

Antara Syukur dan Ngeluh


Saya sadar kalau semakin sering saya bilang, “aku seneng kok ngejalanin ini. Ini kan keinginanku..bla..bla..bla” justru menunjukkan kalau keadaan saya sebaliknya. Emm… gimana ya? Memang semua yang saya lakukan itu adalah atas dasar keinginan saya dengan pertimbangan-pertimbangan lain.


Tetapi kadang keadaan lingkungan dan variabel lainnya yang tidak mendukung saya. Bukan maksud hati menjadikannya kambing hitam. Tapi…………aaaa……….!!!

Dan sungguh, saya nggak mau ngeluh. Cuma nyinyir K
Sama aja.

Kalau beneran dipikir dan dirasakan dengan hati, semua ini sungguh pantas dan WAJIB disyukuri.

Magang. Sendirian. Nggak ada temen.
Bukanlah akhir dari dunia. Fatih aja yang bener-bener sendirian di antah berantah sana aja adem ayem.

Bersyukur taaa!!! Maka Allah akan menambah nikmat untukmu.

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”
:’)

Jumat, 16 November 2012

Journey of Life


"The journey to understand what we want to be in life can be very tough and full of challenges. But never give up because eventually it'll all just come to you. Like a soulmate. And when it does, go for it. Have no regrets. And have faith..."
  -Diana Rikasari-

Sisi Lain


Saya senang memperhatikan orang-orang di sekitar saya. Melihat sisi lain dari tiap orang. Mencurinya. Tentu saja. Dan saya pun mengambil kesimpulan secara sepihak. Diam-diam.

Suatu kali di entah sobekan koran, di tempelan dinding, status orang, atau twit teman pernah saya baca suatu kalimat yang menarik (bagi saya). Bunyinya seperti ini kira-kira, “seseorang paling tidak memiliki tiga kepribadian yang berbeda-beda, yaitu ketika ia sedang bersama keluarganya, teman-temannya, dan orang yang dicintainya.”
Dan saya percaya itu.

Emmm… salah satu hal yang sampai sekarang  masih terdengar aneh di kuping saya adalah ketika seseorang berbicara dengan orang lain, ia menyebut dirinya dengan namanya sendiri. Bukan dengan sebutan aku, saya, gue, awak, dsb. Di telinga saya itu terdengar menyeba…. Emm, aneh. Menurut saya hal ini (menyebutkan nama untuk diri sendiri) hanya berlaku ketika saya berbicara dengan keluarga saya atau dengan anak kecil.

Kebayang nggak sih kalau tiba-tiba saya ngobrol sama temen dengan kalimat seperti ini, “Hai Tri… Kamu kemana aja? Tadi malem Cenit ketemu Yoyo loh, lagi jalan sama mba Dinta.”

Atau,” Ayu, mau beli makan ya? Cenit nitip nasi goreng pedes doong. Dibungkus yaa…”

Berasa mau ngegampar diri sendiri.

Manja. Kekanak-kanakan. Sok imut.

Tapi hal ini akan berbeda kesannya bila saya mendengar pelafalan nama itu ketika seseorang berbicara dengan orang tuanya, kakek, nenek, keponakannya, atau yang penting orang-orang terdekatnya. Kesannya sama-sama childish sih, tapi wajar kan? Karena dia sedang berbicara dengan orang tuanya. Okay, just my opinion. Dan saya masih melakukan ini….. muehehe.

Dan menurut saya, hal itu justru terdengar so sweet. Sekalipun dia cowok. Sisi lain. Meskipun si cowok  nyebelin, sok ganteng, sok baik kalau lagi sama temen-temennya, tapi kalau dia menyebutkan namanya ketika berbicara dengan orang tuanya, itu tetep terdengar ‘manis’ di telinga saya. Haha :D

Jadi, siap-siap kena lirikan dan senyuman sinis saya aja kalau dengan sengaja menyebutkan nama kamu sendiri dengan sok imut di hadapan saya. Padahal, nggak ngaruh juga kali yaa….

Yaa setiap orang pasti punya sisi lain yang kadang tak terlihat. Dan ketika kita ingin memunculkan sisi lain itu, harus lah kita tau waktu, tempat, dan dengan siapa kita sedang berhadapan.
J

Rabu, 14 November 2012

Welcome to The World, Sakha!


Sabtu, 3 November 2012. 19.35 WIB

Akhmad Sakha Arkan Wiratama

Akhmad adalah nama kecil Nabi Muhammad yang berarti jujur, terpercaya. Sakha berarti berhasil dengan baik, cerdas dan beruntung. Arkan bermakna mulia, dan Wiratama berarti memiliki keutamaan.

Nama yang lumayan panjang dan boros huruf ‘A’. Setiap kata dalam namamu juga bermakna. Benar-benar bermakna. Kamu tau apa artinya? Ayah dan ibumu menginginkanmu menjadi seperti apa yang ada dalam namamu. Nama yang akan kamu bawa hingga dewasa nanti. Nama yang akan selalu melekat padamu.

Kehadiranmu adalah kebahagiaan bagi kami. Ayah ibumu terutama. Kamu akan menjadi penerus generasi mereka. Generasi kami. Kamu yang akan meneruskan cita-cita mereka.

Kamu tau, sepertinya kamu terlalu cepat lahir ke dunia. Entah. Kata ibumu, mungkin kamu akan hadir di awal Desember. Tapi ini baru awal November. Sudah tak tahan ingin segera melihat dunia?

Membaca sms ibumu, aku hampir tak percaya.

3 November 2012. 20.13
Tata, keponakannya udah lahir, cowok, tadi jam 19.35.

Sungguh aku tak percaya. Aku langsung menelepon ibumu, tapi mungkin ia masih lelah. Lalu ibuku lah yang berbicara padaku. Dan ya, kamu telah lahir. Percaya atau tidak, aku meneteskan air mata. Ya, untuk kamu yang bahkan sampai sekarang kita belum saling bertemu. Belum sempat mencubit pipimu yang pasti masih sangat halus. Haha. Tante yang jahat. Besok kalau kita bertemu aku tak akan henti menciumimu nak :p

Ibuku selama 2 malam menjagamu di rumah sakit. Kamu nggak rewel katanya. Ibumu juga sering bilang kalau kamu jarang menangis di malam hari. Ngompol paling sekali atau dua kali. Tapi entah kalau siang, ibumu bilang kalau kamu bahkan sampai kehabisan popok. Haha. Ini bulan November nak, musim hujan. Jangan ngompol banyak-banyak yaa J

Dunia adalah tempat dimana kamu bisa melakukan apa pun. Kamu selalu punya pilihan. Tinggal pilih. Kamu mau yang putih, hitam, atau bahkan abu-abu. Kamu juga bisa dengan senang hati memilih yang kanan atau kiri. Kesenangan yang masih ada batasannya. Tidak, batasan itu tidak akan mengekangmu. Batasan itu yang akan menjagamu dan menuntunmu untuk tetap di jalur yang benar. Kamu tau? Belakangan ini banyak sekali yang sudah keluar jalur. Ya, bisa dibilang tersesat. Entah sengaja atau tidak.

Kamu tau, kadang aku iri. Sungguh, kadang aku iri. Pada mereka yang bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan.
                                                  
Ahh… lupakan. Tapi aku juga berjuang untuk menghilangkan iri itu kok. Aku juga melakukan apa yang aku inginkan. Aku tau apa yang aku mau. Aku tau kapan aku akan merasa nyaman dan kapan aku merasa tak enak hati. Jadi, untuk apa iri. Itu hanya akan menjadi energy negatif yang memperlambat jalanmu nak.

Nak, lakukan apa yang kamu mau. Apa yang kau cita-citakan. Katakan semua yang kamu inginkan padaNya. Bersyukurlah ketika apa yang kamu inginkan telah terpenuhi. Bersyukurlah atas semua yang kamu miliki. Hal sekecil apa pun itu. Iya, padaNya. Syukuri semuanya. Maka kau akan bahagia. Bersyukur pada Dia yang membawamu ke dunia ini.

Dan tetaplah rendah hati. Pernah dengar tentang ilmu padi? Ah ya, kamu baru saja tiba. Biar aku kasih tau. Padi itu semakin berisi, maka semakin merunduk lah batangnya. Kamu tau apa artinya? Yaa… dia tetap rendah hati. Semakin rendah hati. Semakin banyak entah ilmu, teman, keluarga, atau harta yang dimiliki, tetaplah rendah hati.

Ah, sungguh tak ingin berlama-lama lagi menunggu waktu itu. Waktu untuk bertemu denganmu. Tunggu aku ya.

See you soon! And, 
Welcome to the world, Sakha!
 




Bulik Tata


Seminggu Magang, Sebulan Pasca Wisuda


9 November 2012. 
Tepat 7 hari magang dan waaaa…. Ternyata wisuda udah sebulan yang lalu. Kerasa  nggak kerasa yaa :’)

Satu hari kerja pasti jadi kerasa lama banget kalo di kantor nggak ada kerjaan, cuma duduk-duduk- bengong-nggak-tau-mau-ngapain-dan-jadi-nggak-enak-ati. Tapi kalo ada kerjaan jadi nggak kerasa, tiba-tiba udah setengah 6 aja.

Dunia kerja. Dunia kantor. Bener-bener dunia yang baru buat saya. Dan jadi berasa tua. Baru berasa ngerasain ‘inilah hidup yang sebenarnya’. Naik angkot bareng sama orang–orang yang berangkat kerja juga. Rapi-rapi. Macem-macem. Beda-beda.

Di kantor orangnya juga beragam. Beberapa kali pernah ngeliat mas-mas yang muka + posturnya kayak di tivi. Entah di iklan atau videoklip apa. Tinggi, mancung, pake kacamata. Terus kayaknya pendiem gitu. Ih, sumpah yaa, mirip di iklan Pond’s apa ya? *ngaco

Let me tell you about orang-orang di bagian pajak ini:
  1. Pak Agus. Pak Agus ini ibaratnya bapak saya. Beliau yang ngebimbing saya dari awal, yang suka ngasih kerjaan. Banyak ngajarin ini itu. Ngobrol ngalor ngidul. Dan sayaaaa…..nyambung. Dari pertama ketemu dan dikenalin sama Pak Otong, saya udah dapet chemistrynya. Cieee…Anak-anak Pak Agus sepantaran sama Rafli dan Rayyan.
  2. Pak Dedi. Beliau manajer pajak. Dua hari pertama dulu, tiap ngelewatin saya yang lagi diem, Pak Dedi pasti langsung nyuruh orang-orang di sekitar saya buat ngajakin ngobrol. Saya keliatan melas banget kali yaa. Beliau ini orang pertama yang dikenalin sama Pak Otong. Sampai sekarang sih sebenernya jarang berinteraksi sama Pak Dedi.
  3. Pak Deni. Pak Deni ini suka banget becanda. Asik sih, bikin suasana nggak garing. Saya juga sering ikut ketawa-tawa aja. Tapi bener-bener harus ati-ati sama bapak satu ini kalo ngomong. Becandaan Pak Deni kadang agak-agak menjurus gitu. Di hari pertama kerja dulu, kebetulan hari Kamis. Tanpa blak-blakan beliau membicarakan apa yang sedang diminumnya dan buat apa khasiatnya. Bukan cuma ke saya sih, tapi ada beberapa orang lagi. Hellooooo pak, kita baru kenal dan saya cewek sendiri di situ -_____- Pak Deni suka nyanyi. Dibuktikan dengan sering muter lagu-lagu sebangsa Ada Band, Dewa19 versi jadul, dll. Suaranya juga oke menurut saya, nggak fals :p Kayaknya suatu saat kita harus bikin album duet pak! :D
  4. Mas Romy. Dia ibarat kakak saya. Suka ngasih kerjaan dan ngajarin dulu. Suka becanda juga. Seneng minum kopi. Nggak jaim. Tiap pagi, setelah naro tas, tanpa malu-malu nyemprotin parfum ke bajunya, dan tepat di sebelah saya. Haha… Saya sih pura-pura nggak tau. Umurnya 3 tahun di atas saya. Pake kacamata.
  5. Mas Yudhi. Kadang seharian kami sama sekali nggak ngobrol. Emm…menurut saya dia agak jaim orangnya. Mas Yudhi ini 2 tahun di atas saya. Dua orang tadi pake kacamata semua. Sering dibilang kembar. Haha. Pokoknya kalo ngeliat mereka berdua, saya berasa lagi di dunia imajinasi. Mereka berdua plus mas-mas yang saya ceritain di atas (yang mirip di iklan) itu seperti imajinasi yang pernah saya bikin, kalau orang-orang di dunia kerja penampakannya seperti itu :3
  6. Pak Refan dan Mas Dimas. Kalo lagi nggak sibuk Pak Refan sering ngajak ngobrol. Istrinya kemarin baru lahiran. Anak pertama kayaknya. Sama Mas Dimas saya jarang ngobrol. Dia satu tahun di atas saya. Kayaknya sih suka becanda juga, tapi sampai sekarang saya belum nyambung :p
  7. Bang Oji. Ya ampuun, hampir aja kelupaan. Bang Oji ini orangnya nyentrik menurut saya. Berkacamata. Suka banget dengerin musik pake headset. Saya penasaran deh apa yang didengerin :3

Dan betapa beruntungnya, saya juga punya Ayu. Tiap kali bosen atau nggak ada kerjaan, langsung sms Ayu. Kalo Ayu lagi nggak sibuk ya dibales, kalo sibuk ya Ayu balesnya agak lama. Emm…saya belum butuh ‘itu’ kok yu, selama Ayu masih mau nerima aku ‘nyampah’….eeea.

Emm….kadang masih sulit adaptasi. Tapi ya bodo amatlah, sebisa mungkin saya ramah sama setiap orang. Kalau lagi bolong atinya ya tiba-tiba nyamperin mbak-mbak, ngajakin ngobrol, nanya-nanya basa-basi.  Dan sekarang udah sering diajakin ngobrol sih, di bus, di toilet, atau ada yang nyamperin ke meja J

Hari Kamis kemarin adalah hari yang panjang. Kenapa? Karena hari itu ngajar Rafli sama Rayyan. Naik angkot D10 dari BTC, untung ada mba Desti. Pas hari pertama udah kenalan sama mba Desti, tapi lupa. Terus kemaren pas ketemu di toilet kenalan lagi..haha. Abis D10 nyambung lagi D18. Sebenernya bisa nggak ngangkot lagi, tapi nggak tau harus turun dimana, dan jalan ke arah mana. Lagian kalau malem sepi banget katanya. Yaudah, turun di perempatan Duren terus nge-D18.

Sholat magrib, trus makan bareng Rafli sama Rayyan. Setengah 7 ngajarin Rayyan perkalian matematika sampe setengah8. Terus dilanjutin Rafli, belajar bahasa Inggris. Jam 20.30 saya udah mulai resah. Takut udah nggak ada angkot dan nggak ada yang nganterin+nungguin sampe naik angkot. Kebetulan bu Ananya lagi pengajian. Yaudahlah 20.30 tet saya pulang. Sendirian. Itu gelap banget. Nungguin angkotnya di deket makam. Untung ada orang yang lagi telponan di situ. Serius saya takut banget. Sekitar 10 menitan baru ada angkot. Saya sempet mikir mau balik lagi ke rumah bu Ana minta dianterin. Alhamdulillah. Mana si Rayyan nggak mau les Sabtu lagi. Dan berarti kejadian seperti ini dimungkinkan akan terjadi lagi L L

Jumat pagi sempet galau mikirin makan siangnya mau gimana, soalnya biasanya pada ke luar ke BP. Dan untung ada yang ngajakin jugaaaa…haha. Awalnya mba Feny, bilang mau makan di SS. Aku sih ayo-ayo aja. Kayaknya mba Feny sama 1 atau 2 orang lagi. Terus tiba-tiba mba Yanti dateng. Katanya mau ke BP. Akhirnya aku lebih milih mba Yanti. Kenapa? Soalnya mba Yanti sendirian. Iya, saya lebih seneng ke pendekatan personal dulu. Kenal deket sama satu orang dulu, pasti nanti kenal ke orang banyaknya lebih gampang. Mba Yanti enak. Dewasa. Iya sih dia dua tahun di atas saya.

Oya, Jumat ini 9 November kan ya? Akadnya Silmi. Selamat ya Silmi cantiiiik, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Sayang ih nggak dateng ke resepsinya L
Buat temen saya di sana, sebut saja namanya Mawar. Emm….kita nyantai-nyantai dulu aja lah ya. Berbakti sama keluarga dulu. Saya tau kamu galau, tapi nggak mau ngaku. Hahaha…. :p

“tenang nit, nggak galau kok..Cuma kepikiran… hahaha. *apa bedanya kalau gitu”

“nggak galau kok. Cuma kadang pas berangkat kerja atau pulang aku mikir ngebosenin juga…bla bla blaaa”
*nggak tega kalau mau nulis satu kalimat penuh L Lagian pasti saya jadi orang terjahat di dunia kalau nulis semua. Hahaaa….

Seminggu magang, sebulan pas setelah wisuda. Kadang-kadang mikirin temen-temen lagi pada ngapain. Banyak yang travelling. Banyak yang merantau ke Pare, Kediri, les bahasa Inggris. Yang magang juga nggak kalah banyak. Yang di rumah dan bantuin orang tua juga pasti ada. Jalan hidup orang memang beda-beda ya…

Ah yaaa….keponakan saya udah lahir. Ini kayak mau ngerjain tentenya. Baru juga pergi 5 hari ninggalin rumah, tiba-tiba udah lahir. Welcome to the world, Sakha!!! :”D

Minggu, 04 November 2012

Magang


Hari 1
1 November 2012

Berangkat dari kosan pukul 07.20. Takut ketinggalan bus ceritanya. Udah mulai nyari sarapan dari jam 06.15. Jalan buru-buru. Pake baju seragam kuliah. Naik angkot dari depan kampus, turun di BTC trus celingukan kayak orang ilang nyari bus karyawan Jaya. Setelah nanya ibu-ibu yang lagi nyapu jalan, akhirnya ketemu. Ternyata busnya biasa, nggak ada tanda-tanda Jaya gitu.

Pas udah duduk, diajakin ngobrol sama bapak-bapak, udah agak sepuh. Sepanjang perjalanan ngobrol terus. Tapi….. saya sama sekali nggak inget bapak itu siapa. Lagak-lagaknya sih kami udah kenalan hari sebelumnya. Bapaknya tau banget sama saya. Cieee….

Bapak Kamto ternyata namanya. Hasil obrolan dengan Pak Deni. Nama Pak Deni pun saya tau dari Pak Agus. Kalo sama Pak Agus saya langsung inget, soalnya yang nganterin pulang pas kenalan tanggal 31 itu.
Kembali ke topik. Pak Kamto ini baiiiik banget, beliau ngambilin kartu absen+ngabsenin buat saya sekalian. Trus pas jalan saya ngikut bapaknya. Tuh kaaaan bener, ternyata beliau di keuangan juga. Kemaren udah kenalan berarti.

Di kartu absen tertulis 07.54. Kantor masih sepi banget nget. Setengan9an lebih baru dikasih kerjaan sama Pak Agus. Ngentri bukti potong PPh 23. Di sela-sela ngerjain itu, Pak Agus ngajakin muterin ruangan lagi buat kenalan. Dan, yah, saya belum bisa nginget satu-satu.

Di bagian pajak ini, saya cewek sendirian. Lumayan rame sih orang-orang di bagian ini. Orang yang di bagian lain bilang kalo saya masuk sarang penyamun. Haha. Ada Pak Dedi, Pak Agus, Pak Deni, Pak Oji (?), Mas Romi, Mas Yudi, Mas Dimas. Di ruangan itu buanyaaaak banget orangnya. Mana bisa saya inget semua.

Pas jam istirahat saya sok-sokan ngobrol sama mbak-mbak. Ternyata dia anak magang juga. Mahasiswi UMJ semester 7, kami seumuran seangkatan ternyata. Udah manggil-manggil pake mbak lagi. Hehe. Namanya Nova. Belum nemu chemistry-nya. Tapi bentar lagi, tanggal 6 dia udah selesai magangnya. Terus aku sama siapaaaa? L

Singkat cerita, saya solat dhuhur, terus nggak makan siang. Males banget ke kantin sendirian. Nova bawa bekal dari rumah. Babe-babe sama mas-mas pajak nggak tau pada ngabur kemana. Yang mbak-mbak di bagian lain juga nggak ngajak-ngajakin. Kesian banget deh saya. Ditanyain sama Pak Otong pas jam istirahatnya udah selesai.

Kerjaan setelah istirahat apa ya, lupa. Pokoknya setengah 6 baru keluar kantor. Naik bis karyawan lagi. Menduuuung banget. Sempet gerimis bentar. Kelaperan. Turun bisnya di lampu merah, terus nyambung  D09. Nggak langsung pulang. Ke PJMI dulu, mau rekaman (rencananya K). Pengennya beli nasi goreng, eh, tapi tutup. Yaudah beli yang lain.

Tapi malem itu, kami gagal rekaman. Nggak capek-capek banget sih. Tapi berasa lemes aja, kurang semangat. Kekurangan energy positif keknya. Partner saya juga nggak sesemangat hari sebelumnya. Mungkin pikirannya udah di kampung halaman K

Berita buruk untuk malem itu adalah, ya, kami gagal rekaman lagi. Padahal ini malem terakhir sebelum Saidi pulang. Terus kapan dong kita bikin videonyaaa? Berita baiknya, mouse yang saya rusakin kemarin bisa bener lagi. Gegara saya banting lagi. Disuruh sama yang punya siih. Emang harus gitu kali ya, kalo rusaknya karena kebanting, benerinnya ya dibanting lagi oleh orang yang sama. Haha…

Maaf ya kakak, barangnya banyak yang saya rusakin. Semoga mendapat ganti yang lebih baik :p

Pulangnya ke Harmoni dulu. Harmoni swalayan ya ini, bukan ibu saya L, buat beli lampu. Masa kemaren malem pas baru pulang trus leyeh-leyeh di kasur, tiba-tiba lampunya mati. Yaudah malem itu beraktivitas dan tidur dalam kegelapan. Untung masih dapet sinar lampu di luar. Oke, saya beli yang 13 watt. Nyampe kosan langsung masang.

Tau kan masalah saya di mana kalo urusan masang lampu? Iyeeee…. Saya kurang tinggi. Untung di kosan ada kursi yang nggak dipake. Saya angkat deh ke kamar, terus berdiri di atasnya. Yaiyalah. Agak gemeteran, nggak ada yang megangin. Nggak enak mau minta bantuan adek kos. Baru kenal sama 2 orang, yang satu sama-sama di atas, yang satu di bawah. Pertama nyopot lampunya dulu, dan saya salah megang. Bodohnya saya malah muter kacanya, bukan yang bagian ujung yang diputer. Ini gara-gara nggak nyampe. Dan pecah deh kacanya. Jempol kena luka dikit sampe berdarah…muehehehe. Tapi Alhamdulillah bisa copot juga lampunya B)

Oke, saya butuh tumpuan lagi biar bisa lebih tinggi. Dan di luar ternyata ada kasur lipat yang nggak dipake. Saya taro deh di atas kursi. Gemeteren juga. Ayo ta, kamu pasti bisa! Kebodohan kedua adalah saya lupa saklarnya dalam posisi on atau off. Ternyata on. Untung nggak kesetrum. Dan jeng..jeng…lampunya nyala. Terharu loh saya tuipsss :’)

Hari 2
2 November 2012

Hari ini udah diniatin ikut bus yang kedua, jam 08.15. Jadi, saya berangkat dari kosan jam 07.45. Takut naik angkotnya lama. Sampai di BTC jam 08.04. di kantor masih sepi, tapi masih mending daripada pas hari pertama. Bengong-bengong dulu, sampe pas dipanggil pun nggak nyadar-nyadar. FYI di kantor saya dipanggil Nita. Ya karena Pak Otong sekeluarga manggil saya Nita, yaudah di kantor saya kenalan pake nama Nita. Tapi belum kebiasaaaaa. Nita itu kalo di kampung. Di sini kebiasa Cenit. Trus setelah nggak tau mbak Ani teriak berapa kali, saya baru nyadar kalo dari tadi mba Ani manggil-manggil saya. Parbet nggak sih :o Lumayan, ditawarin makan combro, hari itu mba Indah ulang tahun, trus bawa combro banyaak :9

Hari kedua ini bantuin mas Romi. Ngerjain kerjaan Pak Agus sore harinya. Udah lumayan nambah nih hafal orang-orangnya. Pas istirahat keluar, ke BP. Naik bus karyawan juga. Nemenin Nova nyari baju buat kondangan, yang akhirnya nggak dapet. Trus makan mi ayam. Makannya buru-buru, soalnya pesenannya datengnya lamaaaaaa banget. Khawatir udah ditungguin orang-orang di bus. Aduuh, ini bakalan enak banget kalo saya kemana-mananya naik motor :3

Mba Feny, mba Indah, mba Ani, mas Anton, mba Yuli. Lumayan kan ya nambah 5 orang yang aku tau K.

Oiya, pas hari pertama masa ditanya,”hafal tarif-tarif pajak nggak? Kalo saya KUP aja hafal loh. Coba deh sini mau nanya apa aja pasti saya jawab.” Saya Cuma meringis. Belajar lagi wooy!!! Status saya juga bukan magang, tapi SPK namanya, Surat Perintah Kerja. Nggak tau maksudnya apa. Kayaknya sih istilah buat yang bukan karyawan tetap :D

Oke, pokoknya saya mau belajar lagi! Semoga cepet kenal sama banyak orang dan betah yaa J